ShareThisYO |
MARTIRNKRI.COM - Pasangan suami istri bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan menjadi bulan-bulanan para korban calon jemaah umrah di media sosial.
Penelusuran Wartakotalive.com, foto pasangan ini pada beberapa tahun lalu ketika belum kaya raya beredar di grup korban jemaah First Travel.
Melihat perubahan drastis, para netizen pun berkomentar pedas.
"Brubah total Ya setelah make uang jamaah" ujar salah satu korban First Travel
"Hahaha.. dia bls dendam dg kemiskinan jadinya kalap" komentar netizen lainnya
"Allah swt TIDAK melarang Muslim ikhtiar menjadi kaya tapi dgn cara yg HALAL.....Jangan spt Andika-Anniesa yg mengHALALkan yg HARAM.... Naudzubillahmindzaliq " tambah komentar pengguna Facebook.
Kini Andika dan istrinya, Anniesa Desvitasari, ditangkap Bareskrim Polri terkait dengan dugaan penipuan jemaah umrah.
Anniesa yang dikenal dengan nama Anniesa Hasibuan merupakan salah satu desainer pakaian muslim yang sudah menggelar pameran hingga ke Amerika Serikat hingga Inggris.
Dalam akun instagramnya, tak jarang Anniesa menggunggah gaya hidup mereka yang sering berpergian ke luar negeri, terutama Amerika Serikat dan Eropa.
Melarat Dulu, Senang Kemudian
Delapan tahun lalu, sebelum Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan mendiami rumah megah di Clusther Venesia, mereka mengaku pontang-panting buat memenuhi kebutuhan perut.
“Mau makan saja dulu pun susah,” ujar Anniesa dalam video berdurasi 12:11 yang mengisahkan perjalanan First Travel.
“Satu mi instan atau dua bungkus mi instan itu saya rebus dengan air yang banyak. Nasi juga cuma satu atau dua centong, tetapi itu kita ngeriung. Kita gerebekan dengan adik-adik saya,” kata Anniesa.
Tak mau hidup susah dan dihina para tetangga sekitar di Wisma Harapan 2, Cimanggis, Kota Depok, pasangan itu lantas berupaya mencari cara bertahan hidup.
“Dicemooh, dihina, dikira orang miskin. Dibilang kita ini hancur. Orangtua meninggal. Kita tidak bisa hidup,” tutur Anniesa Hasibuan, mengisahkan masa suram bersama suaminya sejak ayahnya meninggal dan hidup banting tulang menjaga ibu dan tiga adiknya
“Kita berdua memang punya keyakinan, 'Aduh jangan sampai deh kita dihina lagi, jangan sampai adik saya dihina lagi, jangan sampai anak saya dihina,'” tambah Anniesa.
“Itulah yang menjadi semangat tersendiri buat saya dan Mas Andika,” ujarnya berurai air mata.
Pahit dan getir hidup membuat pasangan itu bangkit dari keterpurukan. Andika mencari peruntungan lain. Ia mencoba dunia usaha.
“Karena cuma itu jalan satu-satunya untuk bertahan. Dari kata bertahan itulah kita memulai usaha. Tidak kita rencanakan, arti pengusaha pun kita tidak tahu. Yang kita tahu adalah: bagaimana bisa survive,” ujar Andika, menemani istrinya di depan kamera.
Mereka membuka bermacam usaha pinggiran, dari berjualan pulsa, burger, hingga jualan seprei.
Namun, jalan sukses akan mereka tuai saat melakoni bisnis perjalanan umrah.
Setahun setelah ayah Anniesa meninggal, pada 2009, pasangan ini membuat izin usaha First Travel, dengan menggadaikan rumah orangtua Anniesa.
Semula usahanya berbentuk biro perjalanan wisata, di bawah bendera CV First Karya Utama, dengan menawarkan layanan wisata domestik dan internasional untuk klien perorangan maupun perusahaan.
Mereka memulai usaha dengan menyewa ruko kecil di Stasiun Depok Lama, lalu pindah di daerah Cibubur, Jakarta Timur.
Namun, perubahan belum jua mendatangi First Travel. Rumah disita oleh pihak bank dan akhirnya dijual. Sisanya mereka pakai buat tinggal di rumah petak.
Pernah kehabisan modal karena biaya tinggi, Andika dan Anniesa memanfaatkan garasi rumah kontrakan mereka di Mekarsari untuk dijadikan kantor First Travel.
Titik balik dari bisnis nekat mereka berawal dari mendapat tawaran untuk memberangkatkan umrah sejumlah pegawai Bank Indonesia dan Pertamina.
Dari situ nama mereka pelan-pelan moncer. Mereka lantas buka kantor di Pasar Segar, Grand Depok City.
Dari sanalah, pada 2011, First Travel akhirnya mengubah bisnis wisata biasa menjadi bisnis religi: melayani ibadah umrah di bawah bendera PT First Anugerah Karya Wisata.
Pasangan itu menyewa sebuah gedung yang kini menjadi kantor pusat First Travel di Jalan Radar Auri, Cimanggis, Kota Depok.
Dua tahun berikutnya, perusahaan mereka terdaftar sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Kementerian Agama, dengan mengantongi Keputusan Dirjen PHU Nomor: D/746 Tahun 2013.
Selama enam tahun terakhir, sebagaimana klaim perusahaan ini, “pelan tapi pasti, First Travel mulai sukses dalam bisnis perjalanan umroh.”
First Travel dibangun dari kisah airmata pasangan Andika Surachman & Anniesa Hasibuan. Baru saja sukses, mereka justru diduga menggelapkan dana umrah.
sumber: Wartakotalive.com - http://ift.tt/2vOTYdG - August 12, 2017 at 09:58PM
0 Comment to "Berubah Total Yah Setelah Si Tukang Nyinyir Jokowi Ini Pakai Uang Umroh Buat Make Up noreply@blogger.com (Guru Bijak)"
Post a Comment