Friday, 14 July 2017

Menkominfo Ungkap Alasan Utama Pemblokiran Layanan Telegram, Ternyata Ada 17 Ribu Halaman Teroris noreply@blogger.com (Guru Bijak)

@RUMAHINJECT@

ShareThisYO

foto detik.com

MARTIRNKRI.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan pemblokiran Telegram harus dilakukan karena banyak sekali kanal yang ada di layanan tersebut yang bermuatan negatif.

Konten negatif yang dimaksud antara lain, propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, gambar yang tak senonoh, dan lain-lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

"Di Telegram, kami cek ada 17 ribu halaman mengandung terorisme, radikalisme, membuat bom, dan lainnya, semua ada. Jadi harus diblok, karena kita anti radikalisme," papar menteri yang akrab disapa Chief RA, Jumat (14/7/2017).

Dengan temuan yang mengerikan itu, Rudiantara pun menyampaikan hal ini kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, untuk segera mengeksekusi pemblokiran Telegram.

"Setelah berkomunikasi dengan mas Gatot (Panglima TNI), Pak Kapolri, mas Teten, ya sudah besok diblokir saja," lanjut Rudiantara di sela acara silaturahim bersama Dewan Pers di Hotel Aryaduta, Jakarta.

Pencipta Telegram sendiri, Pavel Durov, sudah angkat bicara. Ia mempertanyakan masalah pemblokiran yang diklaim tanpa pemberitahuan dan koordinasi. Rudiantara pun sudah membantah klaim itu dalam berita sebelumnya.

"Kalau Google ada kantor perwakilan di Singapura, Twitter ada indonesia, kalau Telegram ini komunikasi harus lewat web service mereka. Mereka protes kok kita tidak diajak bicara tahu-tahu diblokir," sanggah Chief RA.

Menteri Rudiantara Bantah Omongan Pencipta Telegram

 Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membantah pernyataan pencipta Telegram Pavel Durov yang mengaku belum dihubungi perihal pemblokiran layanannya di Indonesia.

Durov mempertanyakan, apa salah Telegram sehingga sampai harus diblokir akses layanan di Indonesia.

"Aneh rasanya, kami belum pernah menerima permintaan/keluhan dari pemerintah Indonesia. Kami akan menyelidiki dan membuat pernyataan," ujar Durov melalui cuitan di akun Twitter-nya, Jumat (14/7/2017).

Durov bersuara lewat Twitter setelah salah satu netizen Indonesia mengadukan masalah pemblokiran ini kepadanya. "Papa @durov apakah kau mendengar bahwa Telegram akan diblokir di Indonesia? Aku sangat sedih bila itu terjadi," kicau akun @auliafaizahr.

Omongan tersebut langsung dibantah oleh Menkominfo Rudiantara. "Kominfo sudah hubungi Telegram berkali-kali," sanggah menteri yang akrab disapa Chief RA ini kepada detikINET saat dikonfirmasi soal cuitan Durov, Jumat (14/7/2017).

Namun karena komunikasi itu tak sesuai harapan, Kominfo pun akhirnya memutuskan untuk melakukan kebijakan yang kurang populis: pemblokiran akses layanan.

"Yang diblokir cuma web base saja, sehingga tidak bisa diakses dari komputer. Berikut domain IP Telegram juga," jelas Rudiantara lebih lanjut.

sumber: detik.com - http://ift.tt/2urpoGv - July 14, 2017 at 11:02PM

Share this

0 Comment to "Menkominfo Ungkap Alasan Utama Pemblokiran Layanan Telegram, Ternyata Ada 17 Ribu Halaman Teroris noreply@blogger.com (Guru Bijak)"

Post a Comment