Ilustrasi aksi Solidaritas untuk Papua 2015. Foto: catatankaki.info |
Jakarta -- Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI West Papua) dideklarasikan Selasa (29/11/2016) di Jakarta dalam rangka menunjukkan sikap dan solidaritas sebagian elemen rakyat Indonesia terhadap aspirasi penentuan nasib sendiri rakyat Papua.
Menyusul eskalasi isu penentuan nasib sendiri West Papua di panggung internasional saat ini, sebagian masyarakat Indonesia juga terdorong untuk mengambil sikap. FRI West Papua dideklarasikan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Selasa siang sebagai gabungan dari partai politik, organisasi mahasiswa, kelompok kebudayaan dan kelompok aktivisme media.
Dalam rilisnya yang diterima Redaksi Jubi Selasa (29/11), mereka menekankan lima latar belakang didirikannya front tersebut.
Surya Anta, Juru bicara FRI West Papua menjabarkan landasan pertama front tersebut dideklarasikan karena kecurangan dan penipuan sejarah status Papua dan integrasinya kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“West Papua adalah teritori koloni tak berpemerintahan sendiri yang diakui PBB dan juga kolonial Belanda di tahun 1949, demikian pula masih diakui pada penyerahan administratifnya ke Indonesia pada 1963, status itu tidak berubah, sebelum dilakukannya penentuan nasib sendiri,” ujar Surya di dalam rilis tersebut.
Satu-satunya legitimasi integrasi West Papua ke NKRI adalah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 yang, lanjutnya, terbukti tidak sah karena tidak demokratis.
FRI West Papua juga menekankan adanya diskriminasi rasial yang sistematis dan menyejarah di Papua sebagai landasan sikap mereka.
“Diskriminasi rasial tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari, bahkan sebelum PEPERA berlangsung, sebagai mana pernyataan Ali Moertopo pada tahun 1966 “ Indonesia tidak menginginkan orang Papua, Indonesia hanya menginginkan tanah dan sumber daya alam yang terdapat di dalam pulau Papua. Kalau orang Papua ingin merdeka, silahkan cari pulau lain di Pasifik untuk merdeka. Atau meminta orang Amerika untuk menyediakan tempat di bulan untuk orang-orang Papua menempati di sana”, demikian dikutip oleh Surya dalam rilis tersebut.
Genosida perlahan; penangkapan, penyiksaan dan pemenjaraan bangsa Papua; serta perampokan kekayaan alam tanah Papua adalah tiga landasan selanjutnya pendirian kelompok solidaritas ini.
Kelima landasan itu, membawa FRI West Papua pada kesimpulan bahwa pihaknya dengan sadar harus mengakui, “keberadaan NKRI di West Papua adalah ilegal; sudah terjadi penjajahan di Papua selama 50an tahun; dan West Papua adalah sebuah Bangsa (nation) (yang berbeda dengan bangsa Indonesia--red),” demikian ujar pernyataan tersebut.
Surya Anta, yang juga berasal dari Partai Pembebasan Rakyat itu di dalam konferensi pers yang masih berlangsung saat ini di LBH Jakarta, Diponogoro 74 Jakarta, menekankan perlunya solidaritas untuk Papua disatukan, “tidak bisa terus-menerus terpencar-pencar. Apa yg kami lakukan di FRI West Papua adalah mencoba menyatukannya,” ujar dia.
Melalui video live, tampak Surya Anta seorang diri di depan forum konferensi pers tersebut menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari para wartawan.
Inisiatif mendukung penentuan nasib sendiri West Papua ini bisa dikatakan yang pertama secara terbuka dideklarasikan di Indonesia. Selama ini, solidaritas masyarakat Indonesia terhadap persoalan Papua biasanya berkisar dalam soal-soal penegakan HAM dan kemanusiaan secara umum, tanpa secara lugas menyebutkan dukungan terhadap Hak Penentuan Nasib sendiri.
Di era 1990-an kelompok-kelompok sipil Indonesia juga pernah melakukan hal serupa dengan mendukung penentuan nasib sendiri Timor Leste. Kelompok-kelompok tersebut seperti Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Rakyat Maubere (SPRIM), Solidaritas untuk Penyelesaian Damai Timor Leste (SOLIDAMOR) dan Forum Solidaritas Untuk Rakyat Timor Lorosae.(*)
Posted by: Zely Ariane
Copyright ©Tabloid JUBI | Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Hey Sobat Rumahinject setelah membaca informasi Dukung "Self Determination", FRI West Papua Dideklarasikan di Jakarta dari noreply@blogger.com (Tabloid WANI) apa pendapatmu, apa benar informasi itu seperti itu adanya, atau apakah kamu mempunyai pendapat lain tentang informasi Dukung "Self Determination", FRI West Papua Dideklarasikan di Jakarta dari noreply@blogger.com (Tabloid WANI) , apa iya informasi ini tidak berguna, nyatanya kamu sudah menghabiskan waktu lebih dari 330 detik ( Hayo berapa menit !! ) lho untuk membaca artikel Dukung "Self Determination", FRI West Papua Dideklarasikan di Jakarta dari noreply@blogger.com (Tabloid WANI), entah anda tidak sengaja ke-blog ini atau kamu memang sengaja, pasti sekarang kamu sedang nyengir sendiri setelah membaca Dukung "Self Determination", FRI West Papua Dideklarasikan di Jakarta dari noreply@blogger.com (Tabloid WANI) dan kembali lagi ingat iklan sprite,, alah lebay, Yakin kamu tidak mau share artikel ini lewat tombol share yang ada, kelihatannya ribet soalnya kalau harus bercerita, mending share aja pakai tombol yang ada ,Ok deh kalau share aku kasih kurang Jempol , nih tak kasih lagi Jempol, O iya apa kamu juga yakin tidak mau berkomentar sambil meninggalkan jejak siapa tau teman kamu juga mampir di blog ini,Sampai Jumpa Lagi di artikel bintang lima selanjutnya. Baca Berita Ini juga Ya
Postingan ini Dukung "Self Determination", FRI West Papua Dideklarasikan di Jakarta dari noreply@blogger.com (Tabloid WANI) tampil pertama dan lebih gokil di blog Rumahinject
[success title="Artikel Lainnya" icon="check-circle"]
Artikel Pintar
Artikel Islam
Artikel Militer A - Militer B
Artikel Tentang Makanan
Artikel Tentang Berita
Artikel Pendidikan
[/success]
0 Comment to "Dukung "Self Determination", FRI West Papua Dideklarasikan di Jakarta | Ketahui"
Post a Comment