Tuesday, 11 April 2017

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Akan Ajak Ahok Ke Negara Ini Jika Terpilih Kembali Sebagai Gubernur DKI noreply@blogger.com (Guru Bijak)

@RUMAHINJECT@

ShareThisYO



MARTIRNKRI.COM - Belum lepas dari ingatan kita saat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan GP Ansor bereaksi keras atas pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terhadap Raim Aam PBNU KH Ma'ruf Amin di sidang penistaan agama beberapa waktu lalu. Saat itu Ahok dikecam karena menuding ada komunikasi antara Ma'ruf Amin dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendesak agar fatwa soal penistaan agama segera dikeluarkan MUI.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj meminta Ahok tak melecehkan Ma'ruf Amin. Dia juga menyampaikan pesan terhadap Ahok dan kuasa hukumnya atas perlakuan terhadap Ma'ruf Amin. "Seorang pemimpin harus santun. Berbicara hati hati, mulutmu harimaumu," tegas Said Aqil di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/17).

GP Ansor tidak kalah galak. Mereka mengecam sikap Ahok yang dinilai tak sopan terhadap ulama. bahkan mereka sudah merapatkan barisan untuk membela Ma'ruf Amin. Setelah kejadian itu, Ahok meminta maaf pada Ma'ruf Amin dan pihak-pihak yang merasa dilecehkan. Apalagi selama ini Ahok selalu mengklaim memiliki kedekatan dengan NU dan Gus Dur.

Sejak kejadian itu, Ahok seolah mencoba kembali mendekatkan diri dengan NU dan umat muslim. Salah satunya dengan mendatangi salah satu acara istigasah. Dalam acara itu, hadir pengurus PBNU yang juga timses Ahok, Nusron Wahid. Selain Nusron, hadir juga Ketum PPP Djan Faridz dan salah satu pengacara Ahok, Humphrey Djemat. Acara itu sempat diprotes lantaran mencatut nama DPW NU dan mengklaim Nahdliyin Jakarta. Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PW GP Ansor DKI Jakarta Redim Okto Fudin mengatakan, acara itu bukan acara NU. Tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi NU dan bukan representasi warga NU. Agar tidak menimbulkan fitnah dan beragam spekulasi, Said Aqil buru-buru menegaskan bahwa PBNU netral dalam kontestasi Pilgub DKI 2017.

Tidak dipungkiri, tokoh maupun pejabat kerap datang dengan dalih silaturahmi ke PBNU. Dalam konstalasi Pilkada DKI, pasangan Agus-Sylvi hingga Anies-Sandiaga pernah meminta restu pada Ma'ruf Amin selaku Rais Aam PBNU.

"Ya cuma bicara minta doa restu, bahwa kami (Agus-Sylvi) akan maju. Di sini banyak (meminta restu) ada Pak Yusril, Sandiaga Uno, Ahok enggak pernah," ujar Said di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/2).

Menurutnya, hal wajar jika beberapa bakal calon pemimpin bertandang ke ormas-ormas besar seperti PBNU. Kegiatan itu sebagai bentuk sosialisasi saja. Tidak sama dengan menjalin komunikasi politik ke partai-partai.

"Kita kan ormas ya, kekuatannya civil society bukan kekuatan politik. Kalau ke sini ya sifatnya membangun komunikasi dengan warga pada dasarnya, kalau politik ya ke parpol," ucapnya.

Ahok seolah kembali mencoba mendekatkan diri dengan NU dan Ansor setelah beragam peristiwa yang membuat hubungan mereka sedikit renggang. Akhir pekan lalu, Ahok dan Djarot menyambangi markas GP Ansor di Jakarta Pusat, Jumat (7/4/17). pertemuan kali ini berlangsung hangat. Bahkan Ketua GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas memberi julukan khusus untuk Ahok.

"Karena hidupnya di Jakarta, beliau ini Sunan Kalijodo. Sunan Kalijodo itu telah mengubah masyarakat yang hitam kelam menjadi masyarakat beriman," kata Yaqut.

Yaqut mengacu pada kawasan Kalijodo yang dulu merupakan kawasan prostitusi dan perjudian ilegal di Jakarta. Kini kawasan Kalijodo sudah berubah menjadi ruang terbuka hijau dan RPTRA, bahkan jadi destinasi wisata.

Sebelum memberi sambutan, Yaqut juga sempat memanggil Ahok dengan nama Basuki Nurul Qomar. Basuki Nurul Qomar merupakan bahasa Arab dari Basuki Tjahaja Purnama. Ahok ternyata memahami sebutan itu. "Nurul Qomar-nya saja yang bahasa Arab. Basuki-nya enggak," kata Ahok.

Tidak hanya mendekatkan diri ke GP Ansor, Ahok mencoba kembali mesra dengan NU. Semalam, ditemani Cawagub DKI Djarot saiful Hidayat, Sekjen PBNU Helmi Faisal dan Ketua umum PPP versi muktamar Jakarta Djan Faridz, Ahok menyambangi markas PBNU. Pertemuan kali ini juga berlangsung hangat. Said Aqil menyambut Ahok dan rombongan. Hubungan mereka kembali mencair. Dalam pertemuan itu, Said Aqil menceritakan rencananya ceramah ke empat kota di China. Jika Ahok terpilih kembali sebagai Gubernur DKI, Said berjanji mengajak Ahok.

"Nanti kalau Pak Ahok kepilih, bolehlah ajak Pak Ahok juga, karena Pak Ahok ini sudah NU," kata Said di markas PBNU, Kramat Raya, Jakarta Timur, Senin (10/4/17).

Selain mengatakan Ahok sudah menjadi bagian dari warga NU, Said juga menyebut Ahok sudah hafal salah satu surat Alquran. "Pak Ahok hafal juga dia surat Alfatihah," tambahnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung santai itu, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal melontarkan candaannya. Menurutnya, surat Alfatihah terlalu panjang untuk Ahok.

"Pak Ahok, kalau baca surat Alfatihah kepanjangan, gimana kalau yang pendek saja, dua kalimat Syahadat?" kata Helmy sambil tersenyum.

Setelah itu giliran, Ketua Partai Persatuan Pembangunan versi muktamar Jakarta Djan Faridz

sumber: merdeka.com - http://ift.tt/2o0gU1o - April 11, 2017 at 10:30PM

Share this

0 Comment to "Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Akan Ajak Ahok Ke Negara Ini Jika Terpilih Kembali Sebagai Gubernur DKI noreply@blogger.com (Guru Bijak)"

Post a Comment