ShareThisYO |
MARTIRNKRI.COM - Pertama kali menyikapi fenomena Ahok, saya mengambil kesimpulan kalau kesalahannya adalah karena dia etnis China yang hidup di Indonesia.
Tapi setelah melihat Felix Siaw yang berlatar sama dan jadi idola di ranah dakwah, saya merasa kesimpulan etnis saya salah.
Kemudian saya menduga kesalahannya adalah karena dia Kristen. Tapi saya melihat sosok Harry Tanoe dan dia diterima baik baik saja, walau dia Kristen. Jadi ini bukan tentang agama.
Lalu saya mencoba mengambil kesimpulan karena dia galak dan suka marah marah, tapi Bu Risma juga begitu, tapi dia dikatakan sebagai walikota yang tegas. Jadi bukan tempramen Ahok juga penyebabnya.
Tapi kok Ahok terus dipersalahkan atau lebih tepatnya dicari cari kesalahannya. Padahal dia sudah melakukan banyak hal positif dan nyata untuk masyarakat DKI yang bahkan tak pernah Gubernur lain bisa melakukannya.
Etnisnya jadi masalah di hubungkan dengan komunis dan antek China, disebut kafir dan penista agama karena pernyataanya yg diplesetkan. Dicap kasar, arogan dan otoriter atau banyak hal buruk lainnya.
Pokoknya segala hal tentang dia di pandang buruk. Banyak orang yang menghujat, memusuhi dan menginginkan dia turun dan atau tak terpilih lagi jadi Gubernur.
Bahkan intimidasi, diancam dibunuh dan didemo berjilid jilid.
Disamping itu banyak juga pihak yang mendukung dan membela dia terutama dari kalangan Nasionalis dan Sekuler.
Pada akhirnya dalam pilkada dia harus kalah terlepas dari apapun hal positif yang telah dia lakukan untuk memperbaiki dan memajukan Jakarta.
Artinya sebagian besar masyarakat Jakarta tidak menyukainya buktinya dia kalah walaupun dalam debat dia tampil meyakinkan dengan bukti dan rencana program baru untuk Jakarta yang lebih baik.
Dan kesimpulan akhir saya sampai saat ini, kesalahan Ahok yang paling mendasar adalah karena dia orang Baik.
Tapi sekali lagi baik juga maknanya relatif bagi masyarakat. Jadi baik yang saya maksud adalah dia berpihak dan memperhatikan warga dengan program programnya untuk memajukan dan mensejahtrakan mereka.
Dia juga tegas dan sapu bersih, ini jadi bumerang baginya hingga dimusuhi oleh para koruptor, preman, pemalas, pengusaha nakal pengemplang pajak.
Juga pihak lainnya yang tak ingin diganggu dan dihambat praktek kejahatannya. Terutama instansi pemerintah baik itu eksekutif, legislatif bahkan yudikatif.
Mereka yang selama ini bergelimang harta dan ada di zona nyaman dalam praktek ilegal dan kejahatan intelektual lain merasa terganggu dan terancam.
Jadi dengan segala cara berusaha menurunkan Ahok dan mencegah dia terpilih jadi Gubernur lagi.
Berbagai isu dihembuskan termasuk unsur SARA, memanfaatkan berbagai ormas radikal (karena mereka tahu agama dan etnis adalah komoditas paling laku dijual di masyarakat Indonesia), juga jebakan kasus disertai demo dan berbagai ancaman lain.
Banyak yang berfikir dan memprediksi kalau masyarakat Jakarta itu sudah dewasa dan bisa membuat pilihan tepat dan terbaik untuk kemajuan Jakarta.
Tapi kenyataanya sebagian besar dari mereka mengabaikan kenyataan positif yang ada tentang kemajuan pembangunan di Jakarta yang sedang berlangsung. Sesungguhnya mereka ini telah mempertaruhakan masa depan Jakarta.
Jadi kesalahan terbesar Ahok adalah melawan pejabat koruptor, birokrat pemalas, preman intelek, pengusaha rakus dan sampah masyarakat lainnya. Bukan karena dia China Kristen yang suka marah marah.
Dan kini persatuan busuk mereka memainkan isu SARA dan menebar janji tak masuk akal meracuni pilihan masyarakat Jakarta.
#Save_Jakarta
#shantikalana
sumber: Tulisan Akun Fb Shantikalana - http://ift.tt/2oBLkbF - April 24, 2017 at 03:20PM
0 Comment to "Kesalahan Terbesar Ahok Hingga Harus Dihabisi Oleh Musuhnya Bukan Karena Dia Kristen & Beretnis China Tapi... noreply@blogger.com (Guru Bijak)"
Post a Comment