ShareThisYO |
MARTIRNKRI.COM - "Mungkin begini rasanya Amerika pas Trump menang," celetuk salah seorang netter di media sosial.
Pilkada DKI Jakarta kali ini memang benar-benar menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Entah berawal dari mana, menjelang pilkada tanggal 19 April lalu, telah banyak isu agama dan ras yang menyebar, bahkan disebut-sebut menjadi topik panas menjelang pilkada.
Ternyata isu agama dan ras ini belum berhenti setelah digelarnya pilkada.
Terbukti dari curhatan seorang netizen di media sosial Twitter berikut ini.
Seorang netizen menceritakan pengalamannya mendapat perlakuan rasis saat ia menggunakan fasilitas transportasi Kereta Api.
Melalui akun Twitter miliknya @setarstar, menceritakan bagaimana orang-orang memperlakukannya di Kereta saat ia dalam perjalanan menuju Yogyakarta.
Saat itu tanggal 20 April, tepat sehari setelah pemilihan kepala daerah.
Begini bunyi curhatannya:
"Mau curhat aja. Jadi di kereta menuju Jogja kemarin saya mendapatkan pengalaman menarik. Sekedar heads up, saya muslim & berwajah cina.
Di stasiun, saya yg noob ini mau bertanya ke petugas. Saya dicuekin, tapi mrk semangat melayani org berwajah pribumi atau tampak islami :)Mau curhat aja. Jadi di kereta menuju Jogja kemarin saya mendapatkan pengalaman menarik. Sekedar heads up, saya muslim & berwajah cina.— setar (@starsetar) 21 April 2017
Di dalam kereta, seat saya dg seenaknya ditukar oleh sesama penumpang. Saya protes, dia ngotot tapi dg ngedumel. Saya heran kok ga ada yg belain, secara saya cewek & dia cowok.
Padahal kan org Indonesia suka jadi pahlawan. Setelah saya duduk & memandangi keadaan sekitar ternyata gerbong itu mayoritas berwajah pribumi & tampak islami.
Mereka hanya melirik saya sekilas lalu geleng-geleng sambil tersenyum.
Laluuu, berkali-kali saya tiba-tiba saja ditanyakan "Eh, yg menang pilkada siapa? Ahok?" Saya dg sopan jawab "Maaf, saya ngga ikutin"
Mereka pun berbalik ngobrol ke sesamanya sembari tertawa "Ahok kalah hahaha" "Iya dong, harus Anis yg menang, masa cina". Dewasa sekali :)
Sebenarnya lebih sedih ketika curhat ini ke orang tua, saya yg disalahkan karena ga berhijab. Bahkan ketika saya nyaris dilecehkan pun :)"
Curhatannya di media sosial tersebut mendapat respon dari para netizen.
Tampak terlihat sekali netizen bersimpati dan merasa kasihan pada Setar karena harus mendapatkan perlakuan rasis.
Bahkan putri dari mantan Presiden Indonesia Gur Dur, Allisa Wahid, ikut memberikan komentarnya.
"Aduh mbak. Sedih membacanya. Apalagi yg mengalami ya... #nyamber," tulis akun Twitter resmi @AllisaWahid.
@yohanams, "padahal lo muslim dan that scumbag just judged you from the way you look. gimana nih pak @aniesbaswedan? tenun kebangsaan much?"@starsetar Aduh mbak. Sedih membacanya. Apalagi yg mengalami ya... #nyamber— Alissa Wahid (@AlissaWahid) 21 April 2017
@cabbyjoey, "Hai Setar, jangan menyerah jadi orang baik ya. Saya percaya manusia terus belajar dan berkembang menjadi lebih baik. Semangat! :)"
@LAKUANGKASA, "sekalipun misal mbaknya non-muslim turunan Tionghoa pun mereka seharusnya gak memperlakukan mbak seperti itu. I'm so sorry."
Well, mungkin nggak hanya Setar saja yang pernah merasakan hal ini.
Mungkin pengalaman mirip dengan Setar juga ada, atau mungkin kebalikannya?
Apapun itu, stop berperilaku rasis.
Indonesia milik kita semua.
Indonesia itu kita.
sumber: tribunnews.com
0 Comment to "Cewek Berwajah Tionghoa Ini Ceritakan Pengalamannya Dapat Perlakuan Rasis Usai Anies Sandi Menang noreply@blogger.com (Guru Bijak)"
Post a Comment