ShareThisYO |
Kapolres Garut AKBP Novri Turangga menunjukan barang bukti saat menggelar jumpa pers di Polres Garut, Selasa (24/10/2017)(Ari Maulana Karang/kompas.com ) |
Kasatreskrim Polres Garut, AKP Hairulah, menyebutkan pelaku telah diperiksa kejiwaannya oleh psikolog pada Selasa (24/10/2017) malam.
Namun belum ada hasil pemeriksaan karena hingga Rabu sore pelaku masih dilakukan pendampingan.
"Ada dua orang psikolog yang mendampingi pelaku. Tapi pelaku belum mau terbuka. Jadi kami juga belum mengetahui motifnya," kata Hairulah saat dihubungi, Rabu (25/10/2017).
Pengakuan sementara, lanjutnya, pelaku menyebut mendapat bisikan-bisikan sebelum membunuh anaknya. Namun semua keterangan pelaku masih diolah pihak psikolog.
"Jadi belum bisa diketahui apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak," ucapnya
Cucu sebelumnya menyerahkan diri ke polisi setelah menghabisi nyawa anaknya, telah merencanakan aksinya sehari sebelumnya.
"Pelaku telah merencanakan aksinya sehari sebelumnya untuk menghilangkan nyawa anaknya sendiri," jelas Kapolres Garut AKBP Novri Turangga saat menggelar jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (24/10/2017).
Menurut Novri, pelaku menghabisi nyawa anaknya dengan cara menidurkan anaknya dalam posisi tengkurap di atas bantal.
Kemudian ia duduki selama kurang lebih satu jam dengan menggunakan selimut hingga anaknya mengeluarkan darah dari hidung dan tewas.
"Selama satu jam didudukin, anaknya nangis dia tetap dudukin hingga keluar darah dari hidung dan meninggal," jelas Novri.
Setelah meninggal, pelaku membalikan posisi badan anaknya dan membersihkan darah dari hidung anaknya kemudian diselimuti seolah-olah anaknya tidur.
"Saat suaminya pulang kerja, pelaku langsung pergi menyerahkan diri ke kantor polisi. Jadi suaminya juga tidak tahu dia pergi ke polisi dan anaknya sudah meninggal," tuturnya.
CC (27), seorang ibu rumah tangga di Kampung Patrol, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan, Senin (23/10/2017) sore, menyerahkan diri ke Polsek Karangpawitan.
Dia mengaku telah membunuh anak bayinya sendiri bernama Ismail yang baru berusia tiga bulan lebih.
Ade Suryana, ketua RT 03/03, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan, mengungkapkan, ia baru mengetahui ada pembunuhan di kampungnya setelah polisi datang meminta mengantar ke rumah CC.
"Saya juga tidak tahu awalnya, justru tahu dari polisi yang datang ke rumah," jelas Ade.
Jangankan dirinya, menurut Ade, suami pelaku pun tidak mengetahui anaknya meninggal. Sebab, saat didatangi polisi di rumahnya, begitu ditanya keberadaan anaknya, suaminya menjawab anaknya sedang tidur di kamar.
"Begitu diperiksa polisi, ternyata anaknya sudah meninggal, awalnya suaminya mau nyari istrinya, tapi polisi bilang istrinya sudah ada di kantor polisi," jelas Ade.
Sumber: Tribunnews.com - http://ift.tt/2xqwEAt - October 26, 2017 at 07:53AM
0 Comment to "Ditanya Alasan Sampai Tega Menghabisi Darah Dagingnya, Pengakuan Wanita Ini Mengejutkan.... noreply@blogger.com (Anonymous)"
Post a Comment